Sekadar flashback, sebelum memutuskan membeli materi induk burung kenari, jauh-jauh hari sebelumnya saya mencari informasi tentang jenis kenari yang mau diternak. Tentu saya sesuaikan dengan pengetahuan dan dana yang saya miliki.
Ambil contoh, seekor pejantan F1YSdan 3 ekor betina AF.Dari awal kita bisa memperhitungkan berapa budget/dana yang harus disiapkan. Dari jenis tersebut,kita sudah punya pandangan nantinya harga anakan mau dijual berapa, dan sebagainya.
Banyak di antara kita tidak terlalu peduli dengan perencanaan awal. Tidak sedikit yang langsung terjun saja, apalagi saat ini burung Kenari makin ngetren, mengingat harga anakan lumayan tinggi (tergantung jenisnya juga), sehingga menarik minat banyak orang untuk beternak juga.
Tapi sebagian besar orang lebih suka melihat hasilnya (menilai permukaan) saja ketimbang proses utamanya (jerih payah dalam menjalaninya).
–
Nah, cuplikan wacana di atas menggambarkan bahwa yang
namanya rencana itu penting sekali. Setidaknya kita sudah memiliki
gambaran umum terlebih dulu mau mulai dari mana, dan akan diteruskan ke
mana.Berikut ini akan saya ulas secara ringkas beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan awal sebelum memutuskan beternak kenari, berdasarkan pengalaman pribadi selama beternak kenari.
1. Pahami dulu jenis kenari yang mau diternak
Kenapa jenis kenari saya buat paling awal? Sebab jenis kenari yang diternak akan menentukan berapa biaya yang harus dikeluarkan.
Saat ini sudah banyak jenis kenari yang familiar bagi kita. Anda bisa tentukan mana yang mau dibeli, apakah jenis AF, seri F dari yorkshire (YS), RI, YS lokal,lokal, dan sebagainya.
Anda bisa sekalian mencari info berapa harganya,dimana bisa membelinya, dalam atau luar kota. Informasi jenis kenari mudah kita dapatkan melalui internet.Salah satu referensi utama saya adalah omkicau.com.
Doal jenis kenari tergantung selera dan harus disesuaikan dengan anggaran yang ada. Sebab semua jenis kenari itu baik atau memiliki prospek untuk diternak.
Sekarang tergantung pehamanan kita dan tentunya nanti akan menyinggung seberapa banyak anggaran yang ada. Juga perlu diperhatikan pula, apakah ini akan menjadi pekerjaan utama atau sekadar sampingan.
2. Pelajari pola perawatan harian dan penanganan umum
Sangat tidak tepat jika Anda sudah membeli burung, tapi bingung atau tidak thau cara merawatnya. Lha terus untuk apa dibeli ? Rata-rata menjawab: Mumpung ada dana, atau kebetulan murah, dan memang lagi mau ternak, jadi dibeli saja.
Tapi biasanya antara NAFSU dengan KEMAMPUAN belum seimbang. Lihat teman/tetangga sukses beternak kenari, kita lalu ikutan beternak kenari, padahal hasil ke depannya belum tentu sama.
–
Ketika burung tiba-tiba sakit, kita malah bingung sendiri bagaimana
cara mengobatinya.Ketika burung sudah mau produksi, kita bingung
bagaimana cara mengawinkannya. Masih banyak lagi kebingungan lainnya
akibat ketidaksiapan sejak awal beternak.Nah, tentu kita tidak mau dibuat repot seperti itu kan? Jadi sebaiknya sebelum membeli burung harus mulai mencari informasi atau pengetahuan dasar tentang pola perawatan harian, pola pakan, penanganan ketika burung sakit, proses beternak, cara mengawinkan, cara menjaga kebersihan, dan lain-lain.
Paling cepat, informasi ini bisa dibaca/akses di internet (bebas akses 24 jam, asal mau mencari info tersebut), atau bisa bertanya ke rekan terdekat yang lebih faham.
Poin ini tetap penting untuk proses selanjutnya.Kelihatannya sepele, tapi sangat berpengaruh untuk hasil di kemudian. Selebihnya, seiring waktu berjalan, nanti akan muncul pengalaman sendiri.
3. Sesuaikan kemampuan waktu, tenaga, dan jumlah kenari yang dipelihara
Tentunya kita tidak mau apabila perencanaan yang sudah dibuat menjadi berantakan karena kita tak punya waktu lagi untuk mengurusnya, sehingga burung pun tidak terurus lagi.
Biasanya hal ini terjadi pada mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetap, misalnyabekerja kantoran, dan beternak kenari sekadar usaha sampingan. Jika harus berangkat pagi dan pulang sore, waktu mengurusnya pun makin sempit, terkecuali jika ada pegawai atau pekerja yang mengurusnya sehari-hari.

–
Di sini kita perlu memahami kemampuan 1 orang tenaga manusia dalam
mengurus burung. Jika kita cuma sendiri, dan jumlah burung cukup banyak,
tentu perawatan harian dan proses penangkarannya menjadi kurang
maksimal.Idealnya, setiap orang bisa merawat burung secara maksimal sebanyak 5-10 ekor. Jika Anda memiliki 30 ekor burung induk, tentunya harus ada dua orang yang membantunya. Ini lebih baik daripada jumlah tenaga yang sedikit, namun produktivitas indukan rendah karena perawatan dan pengawasan kurang maksimal.
Sebab pekerjaan di kandang ternak cukup seabrek, milai dari membersihkan sangkar, mengganti alas kotoran (dari koran), membersih wadah pakan dan wadah minum, mengganti pakan dan air minum, memandikan dan menjemur burung, dan sebagainya.
4. Menyiapkan ruangan untuk beternak
Tentu tidak lucu setelah membeli banyak materi indukan, kita malah bingung mau ditaruh di mana. Apalagi bagi yang sudah berkeluarga atau tinggal di rumah orangtua / mertua, tentu harus ada obrolan terlebih dulu untuk minta izin jika harus menggunakan salah satu bagian rumah untuk dijadikan ruangan beternak.
Jadi, sebelum memutuskan beternak, sebaiknya masalah ini bisa diselesaikan terlebih dulu. Adapun bagian di dalam rumah yang bisa digunakan untuk beternak kenari bisa berupa garasi, kamar, dapur, atau lokasi lainnya.
–
Kenapa ruangan untuk beternak kenari ini penting untuk disiapkan
sebelum membeli materi indukan? Sebab ruangan inilah yang nantinya akan
dipakai untuk perkembangbiakan kenari. Artinya, ruangan tersebut sudah
dipilih dengan memperhatikan beberapa hal penting seperti sirkulasi
udara, keamanan dari hewan predator seperti tikus, kucing, ular, juga
tangan jahil (maling), kemudahan saat mengeluarkan burung jika mau
menjemur, kemudahan dalam membersihkan kandang, dan sebagainya.Soal ukuran ruangan, belum ada batasan baku. Silakan dikira-kira sendiri, disesuaikan dengan jumlah burung yang mau dipelihara.
5. Siapkan dana untuk membeli materi induk, sangkar, dan lain-lain
Setelah memahami empat hal sebelumnya, selanjutnya kita sudah bisa menghitung dan menyiapkan dana untuk memulai membeli materi induk kenari, membuat atau membeli kandang / sangkar, membeli alat-alat seperti wadah pakan, wadah minum, bak / karamba mandi, tenggeran, dan kebutuhan lainnya.
Tentu dana ini bukan dana untuk keperluan perawatan harian atau dana bulanan yang rutin dikeluarkan selama beternak kenari. Ini adalah dana investasi / modal awal, baik dalam bentuk hidup (burung) maupun tidak hidup (peralatan / perlengkapan).
Jadi, modal awal ini harus sudah disiapkan sejak awal diluar dana operasional bulanan. Dana operasional bulanan biasanya disiapkan untuk 3-4 bulan ke depan, sehingga kita siap sejak awal hingga beberapa bulan berikutnya.
Untuk modal awal, mohon disesuaikan antara jumlah dan jenis kenari dengan anggaran yang tersesia. Misal hanya ada Rp 5 juta, sebaiknya jangan memaksakan diri membeli YS pejantan, melainkan cukup 1 ekor pejantan F1YS dan 2 ekor betina F1YS, atau 2 ekor pejantan AF dan 5 ekor betina AF, atau jenis lainnya yang sekiranya hanya menghabiskan dana maksimal Rp 5 juta untuk memulai beternak.

–
Tapi ingat, dana tersebut belum termasuk untuk membeli sangkar
harian/ternak, pakan, jerami, aksesoris, lampu, dan sebagainya. Jadi,
sebaiknya rencanakan terlebih dulu semua kebutuhan yang menjadi modal
awal dalam beternak, agar keuangan tidak membengkak dan keluar dari
jalur.6. Eksekusi: Saatnya membeli indukan dan perlengkapan
Oke, sepertinya sudah saatnya untuk memulai hunting atau membeli calon materi indukan dan beberapa perlengkapan lainnya. Nah, dalam bagian ini ada beberapa item yang harus dibeli:
- Burung kenari (pejantan dan calon induk betina)
- Sangkar ternak/ harian dan sangkar polier (umbaran)
- Pakan
- Aksesoris (cepuk pakan/minum, sarang, jerami, kerodong, dll)
- Vitamin, dll
–
Kita tetap mengacu pada seberapa banyak dana yang disiapkan, waktu, dan tenaga untuk mengurus ternak.Jika sejak awal tidak diperlukan jumlah kenari dalam jumlah banyak, setidaknya bisa dimulai dari 2-3 pasang kenari dulu (memakai sistem pasangan / monogami), atau 1 pejantan dengan 3-4 ekor induk betina (sistem kawin cabut / poligami).
Jumlah sangkar, kerodong, dan sejenisnya juga bisa disesuaikan dengan jumlah kenari yang akan dirawat.
–
Setelah beberapa indukan tadi mulai berproduksi, dan anakan sudah ada
yang dijual, barulah memikirkan bagaimana pengembangan usaha ternak
kenari ini.
–
Di sini sekaligus akan menjadi seleksi alam, apakah Anda tetap
berminat menjadi peternak kenari, atau coba beralih ke usaha lain karena
merasa kurang cocok.Jika merasa cocok, dan senang memperoleh tantangan, silakan teruskan usaha beternak kenari yang cukup menjanjikan ini. Anda bisa mengembangkannya dengan membeli induk jantan dan betina yang berbeda dari jenis yang ada di kandang, sehingga bisa menghasilkan anakan yang lebih bervariasi.
Anda juga bisa merencanakan perluasan kandang, rekruitmen tenaga kerja baru, dan sebagainya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk rekan-rekan yang ingin memulai beternak kenari.
BY:Om kicau